Sebagian dari Anda mungkin sedang merencanakan untuk berangkat umroh September mendatang atau bahkan telah mendaftarkan diri. Umroh juga dikenal dengan haji kecil. Ibadah ini bisa dilaksanakan bersamaan dengan haji maupun di luar bulan haji (Dzulhijjah).
Secara etimologi, umroh memiliki arti berkunjung atau berziarah. Dalam istilah Islam, umroh adalah berkunjung ke Makkah al-Mukarramah untuk menjalankan serangkaian ritual ibadah. Tidak seperti haji, umroh dapat dilakukan sepanjang tahun.
Dalam melaksanakan ibadah ini, setiap jamaah harus mengetahui aturan-aturannya. Mulai dari wajibnya umroh hingga larangan-larangan yang harus ditinggalkan. Untuk itu, kami akan menjelaskannya secara lengkap untuk Anda sebagai persiapan sebelum keberangkatan.
Wajib Umroh yang Harus Diketahui
Umroh merupakan ibadah yang istimewa di mana jamaahnya adalah tamu-tamu Allah. Sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Malik, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Ibnu Majah, Nasa’i, dan Al-Asbihani menjelaskan bahwa umroh mengandung keutamaan penghapusan dosa.
Setiap jamaah yang menunaikan ibadah ini harus mengetahui apa saja amalan wajibnya. Sebelum tiba di hari keberangkatan umroh September maupun bulan lainnya, ketahui amalan wajib umroh berikut ini.
1. Ihram dari Miqat
Ihram merupakan kata dari bahasa Arab yang berasal dari kata al-haram, sedangkan artinya yaitu tercegah atau terlarang. Secara istilah, ihram berarti seseorang berniat masuk pada ibadah haji/umroh sehingga ia dilarang dari perbuatan-perbuatan terlarang saat haji/umroh.
Sementara miqat adalah batas tempat dan waktu untuk memulai ibadah haji atau umroh. Terdapat dua jenis miqat yakni miqat makani (tempat) dan miqat zamani (waktu). Miqat makani dalam umroh yaitu tanah halal ( di luar dua tanah haram yakni Makkah dan Madinah).
Artinya, seseorang yang hendak mengambil miqat makani harus keluar dari tanah haram. Tanah halal yang utama untuk mengambil miqat umrah adalah Tan’im, Ji’ranah, atau Hudaibiyah.
Sementara miqat zamani adalah batas waktu melaksanakan haji atau umrah. Dalam umroh, miqat zamani adalah sepanjang tahun. Artinya Anda bisa melaksanakan umroh September maupun bulan-bulan lainnya.
Ini berbeda dari miqat zamani dalam haji. Sebab ibadah haji memiliki batas waktu tersendiri, yakni pada bulan-bulan tertentu seperti Syawwal, Dzulqo’dah dan Dzulhijjah. Sedangkan miqat zamani dalam umroh, waktunya tidak terbatas.
2. Menjauhi Larangan
Setelah seseorang niat atau berihram dari miqat, maka ia terlarang dari sejumlah perbuatan. Ini sebagaimana penjelasan dari Sayid Utsman bin Yahya yang memasukkan tindakan “menjauhkan diri dari yang haram” ke dalam wajibnya umroh.
Larangan yang Wajib Ditinggalkan Saat Umroh
Ketika Anda berniat berangkat pada jadwal umroh September, pastikan mengetahui apa saja larangan umroh yang harus ditinggalkan. Adapun perbuatan yang diharamkan bagi jamaah umroh laki-laki maupun perempuan antara lain sebagai berikut.
1. Memotong Rambut dan Bulu
Larangan pertama yang wajib ditinggalkan jamaah umroh adalah memotong, mencabut, atau mencukur rambut. Rambut yang dimaksud yaitu mencakup rambut kepala, bulu ketiak, kumis, bulu hidung, bulu kemaluan, jenggot, dan bulu di anggota badan lainnya.
Hal ini harus diperhatikan ketika Anda akan berangkat umroh September. Larangan memotong rambut dan bulu di badan difirmankan oleh Allah Swt. dalam Al Qur’an surah Al Baqarah ayat 196.
Bagi jamaah yang melanggar larangan ini, maka ia dikenai denda membayar fidyah. Yaitu berupa berpuasa selama 3 hari, atau bersedekah dengan cara memberi makan kepada 6 orang fakir miskin, atau melakukan nusuk (menyembelih kambing).
Namun jika seseorang tidak sengaja menyebabkan rambutnya tercabut. Misalnya menggaruk yang menyebabkan rontoknya rambut kepala, alis, atau bulu lain, maka hal tersebut tidak apa-apa. Orang tersebut tidak perlu membayar fidyah.
2. Memotong Kuku
Selain memotong rambut, jamaah umroh juga dilarang memotong kuku. Jika Anda hendak berangkat umroh September, sebaiknya potonglah kuku sebelum berihram. Sebab, ulama terdahulu sepakat bahwa orang yang dalam kondisi ihram dilarang memotong kuku.
Dalam konteks ini, seseorang yang berihram dilarang memotong kuku tangan dan kuku kakinya. Menurut kesepakatan ulama, orang yang dengan sengaja memotong kuku saat sedang ihram maka wajib membayar fidyah.
Meski begitu, sebagian ulama memiliki pendapat berbeda. Ulama Hanafiyah berpendapat bahwa orang yang memotong kukunya saat berihram tidak wajib membayar fidyah, kecuali jika ia memotong semua kuku kedua tangannya.
3. Memakai Wangi-Wangian
Bagi Anda yang berniat menunaikan umroh September maupun bulan-bulan lainnya, perlu diingat bahwa memakai wangi-wangian adalah hal terlarang sehingga harus ditinggalkan.
Setelah berihram di miqat, jamaah dilarang menggunakan minyak wangi baik di tubuh maupun pakaian ihramnya. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah Saw. dalam hadits-haditsnya yang menjelaskan akan larangan tersebut.
4. Berburu atau Membunuh Hewan Buruan Darat
Orang yang sedang ihram baik pada saat haji maupun umroh dilarang membunuh atau berburu hewan buruan darat. Sementara binatang laut seperti ikan juga bukan termasuk hewan buruan yang terlarang.
Jadi, tidak masalah jika Anda menangkap ikan pada saat melaksanakan umroh September. Meski begitu, terdapat lima binatang yang diperbolehkan untuk dibunuh baik di tanah halal maupun tanah haram.
Kelima binatang yang dimaksud yaitu burung gagak, burung elas, tikus, kalajengking, serta anjing gila. Demikian menurut hadits yang diambil dari kitab Sahihain melalui jalur Az-Zuhri, dari Urwah, dari Siti Aisyah RA.
5. Merusak Tanaman
Larangan umroh berikutnya yaitu merusak tanaman. Pada saat Anda berangkat umroh September, pastikan agar tidak merusak tanaman atau pohon. Sebab ini merupakan perbuatan terlarang saat Anda sedang berihram.
Yang dimaksud merusak tanaman adalah termasuk memetik bunga maupun dedaunan pada tanaman yang ada di perjalanan ketika menuju Baitullah.
6. Melamar, Menikah, atau Menikahkan
Larangan berikutnya adalah melamar, menikah, atau menikahkan. Larangan ini berlaku baik bagi jamaah umroh laki-laki maupun wanita. Hal ini sebagaimana hadits Rasulullah Saw. yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.
Saat melaksanakan umroh September maupun bulan lainnya sepanjang tahun, jamaah dilarang menikahkan orang lain, menjadi wali maupun perwakilan dari wali untuk melaksanakan akad nikah.
Tidak boleh pula melangsungkan akad nikah meskipun calon istrinya tidak sedang berihram. Selain itu, laki-laki yang sedang ihram juga dilarang untuk melamar seorang wanita.
7. Melakukan Hubungan Suami Istri
Orang yang sedang ihram juga dilarang melakukan hubungan suami istri sebagaimana dijelaskan dalam Al Qur’an surah Al Baqoroh ayat 197. Pada ayat tersebut, hubungan suami istri dikatakan menggunakan bahasa rafats.
Rafats yaitu jima’ (bersetubuh) serta perkara yang mengarah kepada jima’. Dalam hal ini rafats antara lain mencakup jima’ (bersetubuh), mubasyarah (bercumbu), serta perkataan maupun perbuatan yang bisa mengantarkan kepada jimai seperti rayuan dan sentuhan.
Larangan-Larangan bagi Laki-Laki Saat Umroh
Di samping larangan-larangan yang berlaku baik bagi jamaah laki-laki maupun perempuan, terdapat pula larangan yang dikhususkan untuk jamaah laki-laki. Ini harus menjadi perhatian Anda saat hendak berangkah umroh September.
1. Memakai Pakaian Berjahit
Setiap jamaah laki-laki diharuskan memakai pakaian ihram yang tidak berjahit. Dengan demikian, laki-laki yang berihram umroh dilarang memakai pakaian berjahit termasuk pakaian dalam. Pakaian ihram laki-laki yaitu dua helai kain tanpa jahitan.
Jamaah laki-laki juga dilarang mengenakan ikan pinggang. Untuk pemakaian kain ihramnya sendiri panjangnya tidak boleh melebihi batas mata kaki.
2. Menutupi Kepala
Jamaah laki-laki juga dilarang mengenakan penutup kepala seperti peci, topi, kain, atau jenis penutup kepala lainnya. Meski begitu, jamaah laki-laki diperbolehkan membawa payung saat cuacanya sangat terik. Ini patut diperhatikan sebelum Anda berangkat umroh September.
3. Memakai Alas Kaki Sampai Menutupi Mata Kaki
Jamaah laki-laki juga dilarang menggunakan alas kaki yang menutupi jari-jari hingga mata kakinya. Jamah laki-laki dianjurkan memakai alas kaki berupa sandal jepit atau sepatu sandal yang terbuka pada bagian mata kaki serta jari-jarinya.
Larangan-Larangan bagi Wanita Saat Umroh
Adapun larangan-larangan yang khusus ditujukan kepada jamaah wanita antara lain sebagai berikut.
1. Menutup Wajah
Jamaah wanita tidak diperbolehkan menutup wajah menggunakan penutup seperti cadar (niqab), burqa, masker, atau penutup wajah sejenisnya baik sebagian maupun seluruhnya. Bahkan di musim panas sekalipun saat Anda berangkat umroh September.
Jika sudah terbiasa mengenakan cadar atau burqa dalam keseharian, Anda dapat memakainya kembali setelah menyelesaikan semua rangkaian rukun umroh. Yaitu mulai dari tawaf, sa’i, dan tahallul.
2. Memakai Sarung Tangan
Larangan berikutnya yang khusus bagi jamaah wanita yaitu memakai sarung tangan yang menutupi seluruh bagian telapak tangan. Tenang saja, Anda dapat mengenakan sarung tangan khusus umroh.
Sarung tangan ini memiliki ciri terbuka pada bagian telapak tangannya sehingga tetap bisa dipakai saat sedang berihram. Anda bisa membeli sarung tangan ini di toko perlengkapan haji dan umroh sebelum berangkat umroh September.
Tata Cara Umroh dari Awal Sampai Akhir
Bagi Anda yang baru akan menunaikan umroh untuk pertama kalinya mungkin belum mengetahui bagaimana tata cara dan urutan menunaikan ibadah di Baitullah tersebut. Sebelum melakukan praktik atau manasik, ada baiknya mempelajari tata cara umroh berikut:
1. Sebelum melaksanakan umroh, jamaah bisa membersihkan diri dengan mandi. Bagi yang berhadas besar maka bisa mandi junub. Disunnahkan pula memakai wangi-wangian.
2. Disunnahkan memakai pakaian ihram terbaik. Saat umroh September maupun waktu lainnya, jamaah laki-laki mengenakan dua helai kain ihram. Sedangkan wanita memakai pakaian yang menutupi seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.
3. Melakukan ihram dari miqat dan mengucapkan “Labbaik ‘umroh”
4. Membaca bacaan talbiyah selama perjalanan menuju Makkah al-Mukarromah
5. Memasuki Masjidil Haram kemudian mencium Hajar Aswad
6. Setelah itu, melakukan tawaf (berjalan keliling Ka’bah) sebanyak 7 kali putaran
7. Setelah tawaf, jamaah dianjurkan mendirikan shalat sunnah 2 rakaat makam Nabi Ibrahim As.
8. Setelah shalat 2 rakaat, jamaah bisa beristirahat dan minum air zam-zam yang menyegarkan
9. Urutan selanjutnya adalah melakukan sa’i (berjalan atau berlari-lari kecil dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah) sebanyak 7 kali untuk memenuhi rukun umroh
10. Setelah sa’i, ibadah selanjutnya adalah tahallul (memotong/mencukur sebagian atau seluruh rambut, minimal 3 helai rambut) di Bukit Marwah. Ini adalah rangkaian terakhir ibadah umroh.
Berikut Ini Keutamaan Ibadah Umroh
Niat untuk menunaikan ibadah umroh September maupun pada bulan-bulan lainnya adalah keputusan mulia. Sebab terdapat banyak keutamaan dalam ibadah di tanah suci tersebut, antara lain:
1. Penghapusan Dosa di Antara Dua Umroh
Salah satu keutamaan ibadah ini adalah terdapat penghapusan dosa di antara dua umroh. Hal ini sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah RA.
Berdasarkan hadits tersebut, Rasulullah Saw. bersabda bahwa terdapat penghapusan dosa antara satu umroh dengan umroh berikutnya.
2. Menghilangkan Kefakiran dan Menghapus Dosa
Keutamaan ibadah umroh yang kedua yaitu dapat menghilangkan kefakiran serta menghapus dosa sebagaimana sabda Rasulullah dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Nasa’i. Tetap niatkan lillahi ta’ala jika ingin mendaftar pada jadwal umroh September.
3. Bagi Wanita, Umrah adalah Jihad
Siti Aisyah Ra. Pernah bertanya kepada Rasulullah Saw. apakah wanita juga wajib berjihad. Kemudian Rasulullah menjawab bahwa wanita wajib berjihad tanpa berperang, yakni dengan haji dan umrah. Hadits tersebut diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah.
4. Doa Orang yang Umrah Mustajab
Menurut suatu hadits yang diriwayatkan Imam Ibnu Majah, orang umroh termasuk tamu-tamu Allah. Mereka adalah orang yang memenuhi panggilan Allah. Oleh sebab itu, doa dan permintaannya mustajab (dikabulkan oleh Allah).
5. Pengorbanan Umrah Bernilai Pahala
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.
6. Umroh Ramadhan Senilai Haji Bersama Rasulullah
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan sebuah hadits yang menerangkan bahwa Rasulullah bersabda bahwasanya melakukan ibadah umrah di bulan Ramadhan nilainya sama seperti haji bersamanya.
PT ALHIJAZ INDOWISATA, Biro Terbaik untuk Umroh September
Alhijaz merupakan biro perjalanan haji dan umroh yang telah eksis sejak 2010. Kami berkomitmen memberikan layanan terbaik untuk kenyamanan Anda selama beribadah di Baitullah.
Siap menunaikan umroh September ataupun pada bulan berikutnya? Pastikan memilih tour terbaik demi kualitas ibadah Anda. PT ALHIJAZ INDOWISATA adalah pilihan travel haji dan umroh terbaik karena kami:
1. Travel haji plus umroh yang resmi terdaftar di Kementerian Agama dibuktikan dengan izin umroh serta izin haji khusus/plus
2. Memiliki gedung 4 lantai milik sendiri
3. Memberikan kepastian berangkat karena memiliki kepastian izin travel, kepastian jadwal, kepastian terbang, kepastian hotel, serta kepastian visa
4. Memiliki ruang manasik sendiri untuk tempat praktik tawaf dan sa’i yang mampu menampung hingga sekitar 500 orang
5. Alhijaz adalah provider visa sehingga memudahkan pemrosesan visa umroh September terutama bagi jamaah sendiri
6. Muthawif (pembimbing umroh) berpengalaman untuk mendukung kelancaran ibadah Anda
7. Alhijaz menggunakan penerbangan langsung (direct flight) tanpa transit
8. Kami menyediakan hotel yang dekat dengan Masjidil Haram maupun Masjid Nabawi
9. Kemudahan pembayaran karena kami menggunakan perhitungan biaya dalam rupiah
10. Kami siap melayani Anda selama 24/7 dan memberikan rekomendasi serta solusi terbaik untuk rencana haji maupun umroh Anda
11. Alhijaz mendapatkan akreditasi A yang penilaiannya dilakukan oleh Departemen Agama berkat kepuasan pelanggan serta fasilitas berkualitas.
Layanan Haji Plus dan Haji Furoda Alhijaz
Di samping umroh September, kami memiliki layanan haji plus serta haji furoda. Dengan paket haji khusus ONH plus dari Alhijaz, Anda tidak perlu mengantre hingga puluhan tahun untuk bisa menunaikan ibadah haji di Makkah dan Madinah.
Paket haji khusus ONH plus Alhijaz menggunakan kuota resmi dari Kementerian Agama sehingga kami dapat memastikan keamanannya.
Selain haji ONH plus, kami juga menyediakan layanan haji furoda yang memungkinkan Anda berangkat haji tanpa antre. Sebab visa haji furoda menggunakan undangan langsung dari pemerintah Kerajaan Arab Saudi sehingga tidak ada masa tunggu.
Menunaikan ibadah haji dan umroh adalah impian setiap umat Islam. Silakan hubungi PT ALHIJAZ INDOWISATA melalui nomor kami +62 8111341212 (Call/SMS/WA) atau (021) 8265-3335 untuk mendaftarkan diri ikut jadwal umroh September maupun jadwal berikutnya.